Total Tayangan Halaman

Jumat, 03 April 2009

HIDUP SESUAI DENGAN NILAI-NILAI

HIDUP SESUAI NILAI-NILAI

A. NILAI DAN KEHIDUPAN
Ada sebuah nasihat yang mengatakan bahwa dalam dunia ini hanya terdapat dua hal yang dapat diberikan kepada anak-anak atau orang muda, yaitu : akar dan sayap.
Memberikan akar yang kuat kepada anak-anak muda berarti memberikan kepada anak-anak muda seperangkat nilai yang akan membekali mereka dalam menghadapi persoalan, tantangan, bahaya kehidupan yang akan mereka alami, sehingga mereka memiliki landasan yang kokoh dalam menjalankan kehidupannya secara bertanggung jawab.
Memberikan sayap berarti memberikan kebebasan kepada anak-anak muda untuk bertanggungjawab memilih nilai-nilai yang akan dijunjung tinggi dan dihargai dalam hati dan kehidupannya, serta selalu setia membela nilai-nilai yang telah dipilihnya.
Nilai dan kebebasan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Nilai dan kebebasan seperti dua sisi dari satu keeping mata uang.
1. Pemahaman Nilai
Yang dimaksudkan dengan “nilai” bukanlah suatu angka yang diperoleh seorang siswa dalam proses belajarnya, misalnya nilai 8, nilai 9, atau nilai A, B, C. Nilai adalah hakikat suatu hal (sesuatu yang sangat mendasar) yang menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh manusia. Sesuatu yang pantas dibela atau diperjuangkan. Sesuatu yang sangat berharga, sehingga manusia rela menderita, berkorban, mempertahankan, bahkan rela mati untuk itu. Nilai memberikan arti dan tujuan kepada hidup orang yang memegangnya. Nilai memberikan motivasi kehidupan seseorang. Nilai memberikan arah kehidupan seperti sebuah rel yang menyebabkan kereta api tetap berada di jalurnya.
Nilai mempunyai 3 (tiga) dasar, yaitu :
a. Dasar nilai ada di kepala, sebagai tempat di mana kita menyerap,
menyimpan segala sesuatu yang pantas dibela, diperjuangkan, karena
diakui memiliki harkat (harga, pengaruh, kualitas)
b. Dasar nilai ada di hati. Nilai tidak hanya dimengerti, disimpan,
diketahui di kepala, tetapi juga mempengaruhi hidup sang pemilik
nilai.
c. Dasarnya ada di tangan, ada di tindakan. Nilai membimbing kita
dalam mengambil keputusan, dalam mengambil tindakan. Nilai harus
terwujud dalam tindakan dan perbuatan. Nilai tanpa tindakan atau
perbuatan menjadi tidak bernilai. “Cinta kasih ditunjukkan
dalam tindakan, tidak hanya dalam kata-kata. Cinta tanpa tindakan
adalah kepalsuan belaka.” . Nilai adalah penggerak utama dalam
kehidupan, karena nilai memberikan arah dan gerak untuk bertindak.
Nilai bukan hanya sebuah atau sesuatu yang kita pilih hanya untuk
kita percayai. Nilai adalah sesuatu yang kita pilih dan percayai
sebagai arah gerak kehidupan. Nilai adalah sesuatu yang kita pilih
dan kita percayai untuk dituangkan dalam tindakan, dalam realitas
kehidupan secara nyata.
Memang harus disadari, bahwa tidak semua nilai memiliki kualitas atau kadar yang sama. Secara umum, keberadaan atau kualitas nilai dan kadar nilai dibagi menjadi 2 (dua) tingkat, yaitu : nilai instrumental (nilai sebagai sarana, nilai medial) dan nilai instrinsik (nilai final).
Yang dimaksud dengan nilai instrumental (nilai sebagai sarana, nilai medial) adalah nilai sebagai alat yang memungkinkan kita mencapai berbagai tujuan dan sasaran hidup. Nilai instrumental (nilai sebagai sarana, nilai medial) dipakai untuk melayani kehidupan dan kebutuhan manusia.
Misalnya : lembaran kertas uang mempunyai nilai tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan sebagai sarana agar orang dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Uang sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup.
Sedangkan nilai instrinsik (nilai final) adalah sesuatu yang sudah bernilai (memiliki kualitas) pada dirinya sendiri tanpa dipengaruhi oleh apapun atau bagaimanapun keadaan kehidupan manusia. Nilai instrinsik (nilai final) adalah sebuah nilai yang harus dilayani oleh manusia, bukan hanya untuk melayani manusia. Nilai instrinsik (nilai final) adalah nilai sejati.
Secara umum orang menunjuk pada nilai ketuhanan, nilai kebenaran, nilai keadilan, nilai kesucian, nilai kemanusiaan. Nilai juga harus berkaitan dengan ”kebaikan” yang ada di dalam inti (hakikat) sesuatu hal. Tetapi ”kebaikan” sesuatu hal belum tentu bernilai bagi seseorang pada situasi, kondisi tertentu. Dua hal ini harus dipahami dengan baik. Pakaian indah itu baik, akan tetapi bagi seseorang yang sedang mengalami sakit parah, pakian yang indah itu menjadi tidak bernilai, karena hidup sehat (kesehatan) menjadi sesuatu yang lebih bernilai. Belajar matematika itu baik, tetapi menjadi tidak bernilai bagi orang yang sudah lansia (lanjut usia). ”kebaikan” itu melekat pada sesuatu, sedangkan ”nilai” menunjuk pada sikap orang pada sesuatu yang baik itu.
Nilai dapat juga digolongkan menjadi nilai universal dan nilai partikular. Nilai universal adalah nilai yang berlaku bagi seluruh umat manusia, dimana pun dan kapan pun, seperti hak asasi manusia. Sedangkan nilai partikular adalah nilai yang berlaku bagi sekelompok manusia tertentu, di tempat tertentu, dalam kesempatan tertentu. Misalnya, memberikan sesuatu dengan tangan kanan.

2. Nilai dalam Pandangan Manusia
Setiap orang mengungkapkan dirinya melalui nilai-nilai yang dianutnya. Orang yang tidak menyadari dan memiliki nilai di dalam dirinya, akan terjebak pada kehidupan yang tanpa arah. Nilai-nilai adalah hal yang sangat penting dan berharga dalam kehidupan manusia. Nilai-nilai tersebut biasanya muncul dalam bentuk :
a. Hal-hal yang materiil
b. Hal-hal yang rohaniah
c. Ideal-ideal, cita-cita, prinsip-prinsip dasar sikap hidup manusia

Seseorang mungkin menganggap, bahwa kekayaan adalah sesuatu yang bernilai pada dirinya, karena kekayaan membuatnya merasa aman dan terjamin hidupnya. Yang lain mungkin menganggap, bahwa yang paling bernilai adalah menjadi nomor satu, sebab dengan menjadi nomor satu, ia akan memiliki berbagai kemudahan-kemudahan dalam hidup. Ada juga yang menganggap, bahwa popularitas adalah sesuatu yang bernilai, karena dengannya (popularitas) seseorang dapat merasa unggul dibandingkan dengan orang lain. Walaupun masing-masing orang memiliki nilai yang berbeda-beda, tetapi mereka memiliki hal yang sama, bahwa setiap orang berani mempertaruhkan apa saja ; tenaganya, waktunya, pikirannya, harta bendanya ; untuk mengejar apa saja yang dianggap paling bernilai di dalam hidupnya. Nilai sangat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Mempengaruhi sensitivitas, kepekaan seseorang atau sebaliknya. Dalam kehidupanyya sehari-hari, nilai dapat mewakili keunikan seseorang dan juga dapat mewakili keunikan sebuah kelompok masyarakat tertentu. Misalnya, orang Jawa disebutkan sebagai orang dan kelompok masyarakat yang menjunjung tinggi nilai harmoni dan kesantunan, dibandingkan dengan nilai-nilai lainnya.
Nilai menjadi pedoman hidup seseorang atau kelompok masyarakat untuk bertingkah laku dan mencapai tujuan hidupnya. Mengajarkan nilai-nilai akan membantu orang untuk memahami nilai-nilai dirinya sehingga mampu menyatakan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya. Memang pada kenyataannya, ada kesan bahwa mengajarkan nilai-nilai hanya sekedar mengajarkan saja tanpa melangkah kepada wujud nyata nilai-nilai itu dalam kehidupan. Nilai-nilai memang harus dikejar dan dicapai, karena dengan mengetahui saja tidaklah cukup. Manusia harus mengambil sikap untuk memperjuangkan nilai-nilai yang ada pada dirinya.

B. MEMBANGUN NILAI-NILAI

Membangun nilai bukan dipahami sebagai tindakan untuk memilih nilai yang paling tepat. Juga tidak dimaksudkan untuk menilai, apakah sebuah nilai itu benar atau salah. Membangun nilai ditekankan pada sikap manusia yang mau menyadari dirinya, apakah ia memiliki suatu nilai atau tidak. Proses membangun nilai dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Memilih dengan bebas dari berbagai macam pilihan nilai.
Setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih suatu nilai dari
berbagai macam nilai yang ada untuk dirinya sendiri. Tidak ada
seorang pun yang boleh memaksakan seseorang untuk memilih satu
pilihan saja.
2. Mempertimbangkan pilihan dengan bertanggungjawab.
Setiap manusia harus mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi
pilihannya dan siap menanggung resiko dari pilihan tersebut.
Mempertimbangkan dengan bertanggungjawab juga berarti, bahwa
seseorang memahami pengaruh pilihan nilai tersebut terhadap
keseluruhan hidup dan kehidupannya.

3. Menghargai dan merasa bahagia dengan pilihan nilai yang telah
dibuatnya.
Manusia harus merasa bersyukur dengan nilai yang telah dipilihnya.
Pilihan atas suatu nilai harus menolongnya untuk bertumbuh.
4. Kesediaan untuk mengakui pilihannya di depan umum
Mengakui pilihan nilai di depan umum adalah sebuah usaha untuk
menyatakan pendiriannya di depan orang lain.
5. Melaksanakan pilihan nilai
Sebuah nilai harus dinyatakan dalam tindakan, mengalir dalam
perbuatan sehari-hari. Tindakan atau perbuatan adalah sebuah batu
ujian untuk membuktikan, apakah seseorang memiliki komitmen
terhadap nilai yang telah dipilihnya.
6. Menjadikan pilihan nilai sebagai pola kehidupan.
Pola adalah sikap dan tindakan yang membentuk dan mengarahkan
manusia untuk memiliki cara-cara tertentu di dalam menanggapi
berbagai hal yang ada di dalam kehidupannya. Misalnya : dalam cara
berpakaian, dalam cara memilih teman, cara menggunakan waktu.
Nilai selalu bersifat dinamis, tidak statis. Setelah beberapa lama, suatu nilai akan berubah, karena nilai-nilai yang ada di dalam diri manusia tergantung pada beberapa faktor. Perubahan nilai akan mendorong orang untuk menilai perkembangan hidup dan pribadinya dari waktu ke waktu.

C. BEBERAPA NILAI

Beberapa nilai yang sering dianut oleh manuisa, yaitu :
1. Kuasa
Dasar dari nilai adalah kebutuhan untuk memiliki status soisal, prestise, dominasi atau kontrol terhadap orang lain atau sumber-sumber daya tertentu. Nilai ini mengutamakan kuasa sosial, wewenang, kekayaan, penghargaan masyarakat
2. Kenyamanan-kenikmatan
Nilai ini memperhatikan dan menekankan kebutuhan dan kenikmatan fisik. Mengutamakan kesenangan, kenyamanan, dan kepuasan untuk diri sendiri.
3. Pencapaian
Hal terpenting dari orang yang memegang nilai ini adalah bahwa, mencapai sesuatu hal dan mengejar sesuatu hal dengan sengaja adalah merupakan hal yang utama. Yang menjadi prioritas dari nilai ini adalah mengejar sukses.
4. Kebajikan
Nilai kebajikan menekankan pada kejujuran, pengampunan, kesetiaan, persahabatan, dan kasih yang dewasa kepada orang lain
5. Keamanan
Nilai keamanan mengutamakan harmoni antar manusia, stabilitas masyarakat, ketenangan diri, tatanan masyarakat yang baik, kebersihan, kesehatan, saling membantu, dan keamanan keluarga.

Beberapa nilai yang lain adalah : kebenaran, kejujuran, cinta, amal, keberanian, kepedulian, humor, kesederhanaan, kerjasama, kedamaian, kebebasan, pengertian, tanggungjawab, tenggangrasa, rasa percaya, kesatuan, kemurnian hati, rasa syukur, ketekunan, keadilan, persamaan hak, harmoni, ... (dan lain-lain, mungkin kita dapat menambahkan sendiri).

A. NILAI DAN KEHIDUPAN
Ada sebuah nasihat yang mengatakan bahwa dalam dunia ini hanya terdapat dua hal yang dapat diberikan kepada anak-anak atau orang muda, yaitu : akar dan sayap.
Memberikan akar yang kuat kepada anak-anak muda berarti memberikan kepada anak-anak muda seperangkat nilai yang akan membekali mereka dalam menghadapi persoalan, tantangan, bahaya kehidupan yang akan mereka alami, sehingga mereka memiliki landasan yang kokoh dalam menjalankan kehidupannya secara bertanggung jawab.
Memberikan sayap berarti memberikan kebebasan kepada anak-anak muda untuk bertanggungjawab memilih nilai-nilai yang akan dijunjung tinggi dan dihargai dalam hati dan kehidupannya, serta selalu setia membela nilai-nilai yang telah dipilihnya.
Nilai dan kebebasan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Nilai dan kebebasan seperti dua sisi dari satu keeping mata uang.
1. Pemahaman Nilai
Yang dimaksudkan dengan “nilai” bukanlah suatu angka yang diperoleh seorang siswa dalam proses belajarnya, misalnya nilai 8, nilai 9, atau nilai A, B, C. Nilai adalah hakikat suatu hal (sesuatu yang sangat mendasar) yang menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh manusia. Sesuatu yang pantas dibela atau diperjuangkan. Sesuatu yang sangat berharga, sehingga manusia rela menderita, berkorban, mempertahankan, bahkan rela mati untuk itu. Nilai memberikan arti dan tujuan kepada hidup orang yang memegangnya. Nilai memberikan motivasi kehidupan seseorang. Nilai memberikan arah kehidupan seperti sebuah rel yang menyebabkan kereta api tetap berada di jalurnya.
Nilai mempunyai 3 (tiga) dasar, yaitu :
a. Dasar nilai ada di kepala, sebagai tempat di mana kita menyerap,
menyimpan segala sesuatu yang pantas dibela, diperjuangkan, karena
diakui memiliki harkat (harga, pengaruh, kualitas)
b. Dasar nilai ada di hati. Nilai tidak hanya dimengerti, disimpan,
diketahui di kepala, tetapi juga mempengaruhi hidup sang pemilik
nilai.
c. Dasarnya ada di tangan, ada di tindakan. Nilai membimbing kita
dalam mengambil keputusan, dalam mengambil tindakan. Nilai harus
terwujud dalam tindakan dan perbuatan. Nilai tanpa tindakan atau
perbuatan menjadi tidak bernilai. “Cinta kasih ditunjukkan
dalam tindakan, tidak hanya dalam kata-kata. Cinta tanpa tindakan
adalah kepalsuan belaka.” . Nilai adalah penggerak utama dalam
kehidupan, karena nilai memberikan arah dan gerak untuk bertindak.
Nilai bukan hanya sebuah atau sesuatu yang kita pilih hanya untuk
kita percayai. Nilai adalah sesuatu yang kita pilih dan percayai
sebagai arah gerak kehidupan. Nilai adalah sesuatu yang kita pilih
dan kita percayai untuk dituangkan dalam tindakan, dalam realitas
kehidupan secara nyata.
Memang harus disadari, bahwa tidak semua nilai memiliki kualitas atau kadar yang sama. Secara umum, keberadaan atau kualitas nilai dan kadar nilai dibagi menjadi 2 (dua) tingkat, yaitu : nilai instrumental (nilai sebagai sarana, nilai medial) dan nilai instrinsik (nilai final).
Yang dimaksud dengan nilai instrumental (nilai sebagai sarana, nilai medial) adalah nilai sebagai alat yang memungkinkan kita mencapai berbagai tujuan dan sasaran hidup. Nilai instrumental (nilai sebagai sarana, nilai medial) dipakai untuk melayani kehidupan dan kebutuhan manusia.
Misalnya : lembaran kertas uang mempunyai nilai tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan sebagai sarana agar orang dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Uang sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup.
Sedangkan nilai instrinsik (nilai final) adalah sesuatu yang sudah bernilai (memiliki kualitas) pada dirinya sendiri tanpa dipengaruhi oleh apapun atau bagaimanapun keadaan kehidupan manusia. Nilai instrinsik (nilai final) adalah sebuah nilai yang harus dilayani oleh manusia, bukan hanya untuk melayani manusia. Nilai instrinsik (nilai final) adalah nilai sejati.
Secara umum orang menunjuk pada nilai ketuhanan, nilai kebenaran, nilai keadilan, nilai kesucian, nilai kemanusiaan. Nilai juga harus berkaitan dengan ”kebaikan” yang ada di dalam inti (hakikat) sesuatu hal. Tetapi ”kebaikan” sesuatu hal belum tentu bernilai bagi seseorang pada situasi, kondisi tertentu. Dua hal ini harus dipahami dengan baik. Pakaian indah itu baik, akan tetapi bagi seseorang yang sedang mengalami sakit parah, pakian yang indah itu menjadi tidak bernilai, karena hidup sehat (kesehatan) menjadi sesuatu yang lebih bernilai. Belajar matematika itu baik, tetapi menjadi tidak bernilai bagi orang yang sudah lansia (lanjut usia). ”kebaikan” itu melekat pada sesuatu, sedangkan ”nilai” menunjuk pada sikap orang pada sesuatu yang baik itu.
Nilai dapat juga digolongkan menjadi nilai universal dan nilai partikular. Nilai universal adalah nilai yang berlaku bagi seluruh umat manusia, dimana pun dan kapan pun, seperti hak asasi manusia. Sedangkan nilai partikular adalah nilai yang berlaku bagi sekelompok manusia tertentu, di tempat tertentu, dalam kesempatan tertentu. Misalnya, memberikan sesuatu dengan tangan kanan.

2. Nilai dalam Pandangan Manusia
Setiap orang mengungkapkan dirinya melalui nilai-nilai yang dianutnya. Orang yang tidak menyadari dan memiliki nilai di dalam dirinya, akan terjebak pada kehidupan yang tanpa arah. Nilai-nilai adalah hal yang sangat penting dan berharga dalam kehidupan manusia. Nilai-nilai tersebut biasanya muncul dalam bentuk :
a. Hal-hal yang materiil
b. Hal-hal yang rohaniah
c. Ideal-ideal, cita-cita, prinsip-prinsip dasar sikap hidup manusia

Seseorang mungkin menganggap, bahwa kekayaan adalah sesuatu yang bernilai pada dirinya, karena kekayaan membuatnya merasa aman dan terjamin hidupnya. Yang lain mungkin menganggap, bahwa yang paling bernilai adalah menjadi nomor satu, sebab dengan menjadi nomor satu, ia akan memiliki berbagai kemudahan-kemudahan dalam hidup. Ada juga yang menganggap, bahwa popularitas adalah sesuatu yang bernilai, karena dengannya (popularitas) seseorang dapat merasa unggul dibandingkan dengan orang lain. Walaupun masing-masing orang memiliki nilai yang berbeda-beda, tetapi mereka memiliki hal yang sama, bahwa setiap orang berani mempertaruhkan apa saja ; tenaganya, waktunya, pikirannya, harta bendanya ; untuk mengejar apa saja yang dianggap paling bernilai di dalam hidupnya. Nilai sangat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Mempengaruhi sensitivitas, kepekaan seseorang atau sebaliknya. Dalam kehidupanyya sehari-hari, nilai dapat mewakili keunikan seseorang dan juga dapat mewakili keunikan sebuah kelompok masyarakat tertentu. Misalnya, orang Jawa disebutkan sebagai orang dan kelompok masyarakat yang menjunjung tinggi nilai harmoni dan kesantunan, dibandingkan dengan nilai-nilai lainnya.
Nilai menjadi pedoman hidup seseorang atau kelompok masyarakat untuk bertingkah laku dan mencapai tujuan hidupnya. Mengajarkan nilai-nilai akan membantu orang untuk memahami nilai-nilai dirinya sehingga mampu menyatakan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya. Memang pada kenyataannya, ada kesan bahwa mengajarkan nilai-nilai hanya sekedar mengajarkan saja tanpa melangkah kepada wujud nyata nilai-nilai itu dalam kehidupan. Nilai-nilai memang harus dikejar dan dicapai, karena dengan mengetahui saja tidaklah cukup. Manusia harus mengambil sikap untuk memperjuangkan nilai-nilai yang ada pada dirinya.

B. MEMBANGUN NILAI-NILAI

Membangun nilai bukan dipahami sebagai tindakan untuk memilih nilai yang paling tepat. Juga tidak dimaksudkan untuk menilai, apakah sebuah nilai itu benar atau salah. Membangun nilai ditekankan pada sikap manusia yang mau menyadari dirinya, apakah ia memiliki suatu nilai atau tidak. Proses membangun nilai dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Memilih dengan bebas dari berbagai macam pilihan nilai.
Setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih suatu nilai dari
berbagai macam nilai yang ada untuk dirinya sendiri. Tidak ada
seorang pun yang boleh memaksakan seseorang untuk memilih satu
pilihan saja.
2. Mempertimbangkan pilihan dengan bertanggungjawab.
Setiap manusia harus mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi
pilihannya dan siap menanggung resiko dari pilihan tersebut.
Mempertimbangkan dengan bertanggungjawab juga berarti, bahwa
seseorang memahami pengaruh pilihan nilai tersebut terhadap
keseluruhan hidup dan kehidupannya.

3. Menghargai dan merasa bahagia dengan pilihan nilai yang telah
dibuatnya.
Manusia harus merasa bersyukur dengan nilai yang telah dipilihnya.
Pilihan atas suatu nilai harus menolongnya untuk bertumbuh.
4. Kesediaan untuk mengakui pilihannya di depan umum
Mengakui pilihan nilai di depan umum adalah sebuah usaha untuk
menyatakan pendiriannya di depan orang lain.
5. Melaksanakan pilihan nilai
Sebuah nilai harus dinyatakan dalam tindakan, mengalir dalam
perbuatan sehari-hari. Tindakan atau perbuatan adalah sebuah batu
ujian untuk membuktikan, apakah seseorang memiliki komitmen
terhadap nilai yang telah dipilihnya.
6. Menjadikan pilihan nilai sebagai pola kehidupan.
Pola adalah sikap dan tindakan yang membentuk dan mengarahkan
manusia untuk memiliki cara-cara tertentu di dalam menanggapi
berbagai hal yang ada di dalam kehidupannya. Misalnya : dalam cara
berpakaian, dalam cara memilih teman, cara menggunakan waktu.
Nilai selalu bersifat dinamis, tidak statis. Setelah beberapa lama, suatu nilai akan berubah, karena nilai-nilai yang ada di dalam diri manusia tergantung pada beberapa faktor. Perubahan nilai akan mendorong orang untuk menilai perkembangan hidup dan pribadinya dari waktu ke waktu.

C. BEBERAPA NILAI

Beberapa nilai yang sering dianut oleh manuisa, yaitu :
1. Kuasa
Dasar dari nilai adalah kebutuhan untuk memiliki status soisal, prestise, dominasi atau kontrol terhadap orang lain atau sumber-sumber daya tertentu. Nilai ini mengutamakan kuasa sosial, wewenang, kekayaan, penghargaan masyarakat
2. Kenyamanan-kenikmatan
Nilai ini memperhatikan dan menekankan kebutuhan dan kenikmatan fisik. Mengutamakan kesenangan, kenyamanan, dan kepuasan untuk diri sendiri.
3. Pencapaian
Hal terpenting dari orang yang memegang nilai ini adalah bahwa, mencapai sesuatu hal dan mengejar sesuatu hal dengan sengaja adalah merupakan hal yang utama. Yang menjadi prioritas dari nilai ini adalah mengejar sukses.
4. Kebajikan
Nilai kebajikan menekankan pada kejujuran, pengampunan, kesetiaan, persahabatan, dan kasih yang dewasa kepada orang lain
5. Keamanan
Nilai keamanan mengutamakan harmoni antar manusia, stabilitas masyarakat, ketenangan diri, tatanan masyarakat yang baik, kebersihan, kesehatan, saling membantu, dan keamanan keluarga.

Beberapa nilai yang lain adalah : kebenaran, kejujuran, cinta, amal, keberanian, kepedulian, humor, kesederhanaan, kerjasama, kedamaian, kebebasan, pengertian, tanggungjawab, tenggangrasa, rasa percaya, kesatuan, kemurnian hati, rasa syukur, ketekunan, keadilan, persamaan hak, harmoni, ... (dan lain-lain, mungkin kita dapat menambahkan sendiri).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar